
Marinir AS sedang menguji coba drone berukuran saku yang dapat memberikan gambar video langsung dari tiga kamera. Ukurannya yang sangat kecil membuatnya hampir tak terlihat jika diperhatikan dari permukaan tanah. Black Hornet PD-100 dapat terbang tinggi selama 25 menit dan memiliki jangkauan 1,6 km (1 mil). Dengan alat ini Marinir dapat menggunakannya untuk pengawasan dan pencarian jarak jauh dari posisi mereka berada.
Drone ini terbang untuk misi tertentu dengan dipandu oleh sebuah perangkat GPS. Ada sebuah antena kecil dan agak sedikit panjang yang berfungsi untuk menerima dan mengirim data. Ketiga kamera dapat digunakan untuk mengirim video langsung atau pun mengambil gambar. Kamera pertama terletak dibagian depan, yang kedua menghadap ke bawah dan satu lagi 45 derajat mengarah ke tanah.

Tes baru-baru ini berlangsung di wilayah California. Dalam latihan tersebut Black Hornet disebut dengan MIX-16, yang diselenggarakan untuk mengevaluasi teknologi baru dan bagaimana mereka dapat digunakan oleh Marinir AS.
Black Hornet telah digunakan di Afghanistan oleh militer Inggris, dan Departemen Pertahanan U.K. cukup terkesan untuk menjadikannya sebagai bagian dari perangkat militer negara tersebut. Black Hornet ini dibuat oleh Prox Dynamics Norwegia, dan Unit Pasukan Khusus Norwegia telah memerintahkan untuk dibuat versi dengan kemampuan terbang pada malam hari.
Black Hornet telah digunakan di Afghanistan oleh militer Inggris, dan Departemen Pertahanan U.K. cukup terkesan untuk menjadikannya sebagai bagian dari perangkat militer negara tersebut. Black Hornet ini dibuat oleh Prox Dynamics Norwegia, dan Unit Pasukan Khusus Norwegia telah memerintahkan untuk dibuat versi dengan kemampuan terbang pada malam hari.
