7 Alasan Mengapa Orang Mendownload Film, Lagu dan Software Secara Ilegal

konten-ilegal
Internet dan media online merupakan salah satu sarana orang-orang untuk melakukan pembajakan terhadap berbagai bentuk hak cipta seperti film, musik bahkan software. Konten bajakan tersebut pun dapat di download oleh jutaan pengguna internet di seluruh pelosok dunia. Setiap orang (kita) tentu memiliki alasan yang berbeda-beda terkait alasan mengapa mereka melakukan pembajakan dan mendownload konten ilegal tersebut.


Alasan tersebut bisa saja tergantung pada kebutuhan pribadi, situasi dan kondisi orang tersebut. Mari kita menindaklanjutinya lebih detil:


1. Saya tidak ingin membayarnya
Inilah alasan yang paling umum mengapa orang melakukan pembajakan mendownload konten ilegal. Orang-orang hanya ingin film dan acara tv bisa dinikmati secara gratis. Apalagi untuk mendapatkannya cukup mudah, cukup bermodalkan kuota data internet yang banyak, mereka dapat memiliki semua konten tersebut secara gratis di  situs torrent dan platform online lainnya. 

2. Saya tidak mampu membelinya
Tidak semua pengguna konten bajakan di luar sana melakukannya hanya karena mereka tidak mau membayar uang untuk konten yang mereka ingin mengkonsumsi. Namun, beberapa diantara mereka mungkin memang  tidak dalam posisi mampu membeli konten tersebut.

Sebagai contoh misalnya program Adobe Photoshop, harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Orang pasti bertanya, harus saya membeli program semahal itu hanya untuk mengedit sebuah foto? Tentu saja tidak jawabannya, maka solusinya adalah menggunakan program bajakan yang jauh lebih murah bahkan bisa didapatkan secara gratis.

3. Konten yang diinginkan tidak/belum tersedia di wilayahnya
Biasanya ini terjadi pada film-film terbaru yang baru saja dirilis atau pun di putar di bioskop. Film tersebut tentu tidak langsung bisa di tonton, harus menunggu beberapa bulan ke depannya baru bisa di tonton dalam bentuk DVD misalnya. Bagi orang yang tidak sabar, menunggu tentu hal yang sangat membosankan. Belum lagi kadang-kadang ada film yang memang tidak diizinkan terbit pada wilayah tertentu. Akhirnya jalan pintas untuk memiliki film tersebut adalah dengan menggunakan bajakan.

4. Sulit untuk membelinya
Maksud disini adalah jalan transaksi keuangan yang harus di tempuh untuk memiliki konten asli tersebut. Contoh misalnya sebuah program yang hanya dapat di beli dengan Paypal. Cukup memberatkan jika konsumen harus membuat email, mendaftar akun Paypal, membuat kartu kredit, verifikasi akun paypal dengan kartu kredit, baru kemudian baru bisa dilakukan transaksi pembayaran untuk mendapatkan program tersebut.

5. Hanya menggunakannya untuk sekali pakai
Konten yang beli hanya digunakan untuk sekali pakai. Sebagian konsumen  tentu tidak akan mau menghamburkan-hamburkan isi dompet hanya untuk barang sekali pakai, apalagi jika mereka menemukan cara untuk mendapatkannya secara gratis.

6. Melihat orang lain melakukannya
Orang seperti itu biasanya tidak begitu peduli dengan hak cipta orang lain, ketika ditanya kenapa Anda melakukannya. Jawabannya mudah saja, “Dia juga melakukannya! dan dia mengajarkan saya!”

7. Mereka tidak mengetahui sedang melakukan perbuatan ilegal
Mungkin ini adalah jawaban yang membuat kita sering bingung saat mendengarnya. Sama seperti halnya kita bertanya kepada pencuri “Kenapa Anda mencuri?”, “Saya tidak tahu kalau saya sedang mencuri”. Meskipun ada hal yang wajar dibalik jawaban tersebut, misalnya orang yang memang baru mengenal dunia internet, pastinya mereka menganggap bahwa semua yang ada di dunia internet tersebut adalah legal digunakan dan tidak melanggar hak cipta.

Jadi, dengan alasan apapun kita tetap harus menghargai karya dan hak cipta orang lain. Baik itu film, musik, software bahkan tulisan adalah merupakan karya yang tidak mudah untuk menghasilkannya, butuh cucuran keringat dan kerja keras. Seperti artikel LinTekSi ini ;-).

About Bismillah01

Check Also

Cari Tahu Cara Menampilkan Ruler Di Microsoft Word dan Tips Lain

Microsoft Word adalah program pengolah kata yang paling populer dan paling sering digunakan. Meskipun begitu, …

One comment

  1. heheh pasti dong menghargai dong..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *